Sendiri Aku melihatmu berjalan melewati lorong yang sepi Ku lihat postur tubuhmu yang begitu tinggi Namun tiba tiba kau berhenti di bagian tepi Ternyata kau menunggu perempuan tadi pagi Aku mulai mengerti Mengapa bukan aku yang kau nanti Aku mulai menulis sesuatu di kertas ini Sejenak seperti memikirkan untuk pergi Aku memang pantas untuk sendiri Seringkali berteman dengan sepi Seperti tidak ada yang peduli lagi Untuk kamu yang telah mewarnai hati Aku izin sebentar untuk pergi Mungkin jika kau membutuhkan diri ini Berbaliklah dan aku akan selalu menemani Rizqiyahlailya Hilang Teruntuk kamu yang selalu menghilang Dab tak pernah memiliki waktu luang Sampai saat ini aku belum merasakan senang Setiap malam hanya melihat kunang-kunang Dan terkadang ditemani bintang bintang Kapan kamu bisa berpikir cemerlang? Bahwa aku sangatlah sayang Apa perlu aku memanggil cenayang? Agar aku bisa melihatmu dalam
LELAKI TUA Source : Tribunnews Bertopi coklat dengan sobek dipinggarnya Raut mukanya terlihat begitu hampa Seakan tidak ada yang membuat ia bahagia di dunia Seperti layaknya orang tersiksa Tubuh kurus kering seperti tidak bernyawa Waktu untuk tertawa pun tidak ada Apalagi untuk makan sepuasnya Tiap hari selalu meminta Barangkali ada yang memberinya cinta Yang bisa membuat lelaki itu sedikit bahagia Dihiasi senyuman hangat di wajahnya Anaknya kemana? Apakah mereka tega meninggalkan ia sebatang kara? Apakah mereka juga merasakan hal yang sama? Atau mungkin suka pamer di dunia maya? Rizqiyahlailya